Serang | Desa Pegandikan, Kecamatan Lebak Wangi, Kabupaten Serang, terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat ketahanan pangan masyarakat. Pada Jumat (9/05/2025), program Ketahanan Pangan (Ketapang) desa secara resmi memulai penanaman timun sayur jenis Labana di lahan seluas satu hektar, yang dikelola oleh lima pekerja lokal.
Kepala Desa Pegandikan, Jarkasih, menjelaskan bahwa penanaman ini merupakan bagian dari rencana jangka panjang untuk mendukung ketersediaan bahan pangan bergizi, khususnya dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).
“Setelah panen timun, kami akan lanjutkan dengan penanaman cabai, bawang, dan kacang-kacangan. Semua ini untuk mendukung kebutuhan pangan masyarakat, terutama dalam program MBG,” ujar Jarkasih.
Ia juga menyampaikan bahwa tahun depan direncanakan ada perluasan lahan hingga satu hektar lagi yang saat ini sudah mulai dalam tahap pengolahan tanah.
Tak hanya itu, desa juga akan mulai mengembangkan ketahanan pangan hewani dengan beternak bebek. Saat ini pihak desa sedang mencari lahan yang cocok untuk mendirikan peternakan bebek.
“Kalau untuk kambing, masyarakat di sini sudah cukup mandiri. Hampir setiap warga punya peternakan kambing sendiri,” tambahnya.
Program Ketapang ini merupakan bagian dari prioritas utama BUMDes “Sejahtera Bersama Pegandikan”. Dana pelaksanaan dialokasikan sebesar 40 persen dari Dana Desa tahap pertama tahun 2025. Rencana jangka panjangnya juga mencakup pembangunan tempat khusus untuk mendukung program MBG di desa.
Pahwani, Ketua BUMDes, menyatakan dukungannya terhadap program ini, terutama karena bergerak di sektor hortikultura yang sangat potensial di wilayah Pegandikan.
“Kepala desa kami memang punya latar belakang di bidang hortikultura, jadi beliau paham bagaimana memenej program ini secara efektif,” ujar Pahwani.
Program ini juga disusun melalui musyawarah dengan masyarakat tani agar sesuai dengan kebutuhan riil di lapangan.
Harapannya, program Ketapang ini bisa berlanjut pada tahun-tahun berikutnya dengan kapasitas lahan dan jumlah petani yang lebih besar, sebagai upaya pengurangan pengangguran dan pemberdayaan masyarakat desa.
Laporan: Redaksi