Tangerang| Pengawas pekerjaan proyek Tembok Penahan Tanah (TPT) di Desa Ranca Labuh, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang. Diduga lakukan pembiaran dan main mata dengan pelaksana kegiatan tersebut, hal itu disampaikan Jemy Kabid Divisi Investigasi Lembaga Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) kepada media, Minggu (04/05/2025).
Disampaikan Jemy, ia menduga bahwa pihak pengawas kegiatan Kecamatan Kemiri melakukan pembiaran dan main mata. “Kami menyampaikan informasi tentang kegiatan TPT di Desa Ranca Labuh ini, bahwa proyek tersebut tidak transparan dan terkesan keselamatan pekerja bagi pekerja tidak menjadi prioritas bagi pihak pelaksana. Dengan tidak ada dan tidak diberikannya perlengkapan Alat Pelindung Diri (APD) kepada para pekerja,” kata Jemy.
Sedangkan, kata Jemy. Dalam penggunaan APD K3 pekerja tersebut menurut Hendi yang merupakan salah seorang pengawas kegiatan Kecamatan Kemiri bahwa itu (K3) ada di Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang telah ditentukan.
“Maka dengan adanya informasi ini diharapkan Camat Kemiri selaku pengguna anggaran kegiatan tersebut agar bisa segera melakukan evaluasi, terutama dalam pemilihan dan penunjukan pengawas dalam kegiatan Kecamatan Kemiri ini,” ujar Jemy.
Sementara itu Hendi selaku pengawas kegiatan ketika dikirimin berita lewat pesan aplikasi WA terkait hal tersebut Hendi menjawab dan mengirimkan poto dokumentasi beberapa pekerja yang hanya memakai Rompi dan Helm saja.
“Abang mah tinggal konfirmasi aja sama pelaksananya,” jawab Hendi singkat lewat pesan WA, Jumat (02/05/2025).
Berdasarkan kiriman dokumentasi Poto yang dikirimkan Hendi (pengawas) kegiatan tersebut tim media coba mengkonfirmasi hal tersebut, pada Sabtu (03/05/2025).
Apa Alat Pelindung Diri penggunaan dan perlengkapan K3 pekerja tersebut sudah cukup dengan hanya diberikan beberapa Rompi dan Helm saja kepada beberapa pekerja itu.
Tapi sayangnya meski pesan telah masuk dan dibacanya, Hendi enggan menjawab konfirmasi tersebut. Hingga berita ini dipublikasikan. (Shni/Bi)