JAKARTA, UBI|Kehadiran Jenderal (purn) TNI Andika Perkasa di acara puncak Bulan Bung Karno di Stadion Utama GBK menguatkan isu duet Ganjar Pranowo dan Jenderal Andika di Pilpres 2024.
Pasalnya, sebelum kehadiran Jenderal Andika di acara Bulan Bung Karno, mantan Panglima TNI itu sempat berziarah ke makam Bung Karno di Blitar, Jawa Timur.
Selain itu, nama Jenderal Andika juga santer dikaitkan dengan PDIP beberapa hari belakangan ini disebut bakal jadi lawan potensial menghadapi Prabowo Subianto yang notabene memiliki latar belakang sama di militer.
Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya menganggap masuknya nama mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa sebagai calon pendamping bakal capres PDIP Ganjar Pranowo menarik.
Yunarto menyebut, Andika bisa memanfaatkan kekuatannya sebagai seorang jenderal untuk mendampingi Ganjar dalam menghadapi bakal capres lain, yakni Prabowo Subianto, yang juga merupakan pensiunan jenderal.” katanya
Munculnya nama Andika menurut saya jadi menarik, karena lawannya dari Ganjar ini kan yang paling kuat saat ini Prabowo. Dengan kelengkapan sosok jenderal di sampingnya itu jadi kekuatan tersendiri,” ujar Yunarto dikutip dalam keterangannya, Minggu (25/6).
Yunarto menjelaskan, jika betul Ganjar memutuskan untuk menggandeng Andika ke Pilpres 2024 maka akan menjadi kombinasi sipil-militer. Menurut dia, kekuatan nasionalis sipil cocok untuk bersanding dengan kekuatan militer.
“Misalnya kekuatan nasionalis secara sipil bersanding dengan kekuatan militer yang biasanya dianggap dekat dengan pemilih Islam, biasanya, itu bisa jadi kekuatan tersendiri,” tuturnya.
Lalu, Yunarto menyinggung hubungan Andika dengan mantan Kepala BIN AM Hendropriyono dan PDIP cukup baik selama ini.
Dia meyakini, popularitas Andika masih terjaga meski sudah pensiun dari Panglima TNI. Hanya saja, kata Yunarto, masih ada persoalan lain sebelum memutuskan cawapres Ganjar, yakni kepentingan para partai pendukung Ganjar.
“Artinya, pertanyaannya apakah Andika bisa dianggap menguntungkan PDIP? Apakah bisa dianggap menguntungkan PPP, yang sudah punya jagoan Sandiaga Uno? Atau Perindo atau Hanura? Saya pikir tantangan dari Mas Andika ada di situ,” imbuh Yunarto.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, wacana pasangan capres/cawapres dari kalangan sipil dan militer sudah lama dibicarakan dan wacana tersebut sangat baik karena paket tersebut saling melengkapi.
Sebenarnya dulu ada kombinasi sipil-militer, termasuk kombinasi sipil-ulama, kombinasi sipil kepala daerah dan kombinasi itu tetap masih cukup bagus karena kan paket yang saling melengkapi ya, kepala daerah dengan satunya lagi militer,” kata Pangi kepada wartawan, Sabtu (24/6).
Dikatakan Pangi, dibanding Prabowo, Jenderal Andika bukanlah perwakilan militer yang biasa, tetapi sosok militer yang sudah mencapai puncak karir dalam dunia militer sehingga akan menjadi lawan kuat Prabowo di Pilpres 2024.